Ketika Cinta tak berbatas
Ketika Cinta tak bertepi
Ketika Cinta tak berharap...
dan Ketika Cinta tak berpikir logika
Cinta tak bersuara
Cinta tak bisa berkata-kata
Cinta hanya diam
Cinta merana
Cinta menunggu
Menunggu yang tak ditunggu
Cinta menanti
Menanti yang tak dinanti
Cinta,
Maafkan ketika pada akhirnya
Dirimu yang sepi harus ku lipat rapi
Kusimpan didalam amplop
Kuselipkan dalam novel romansa picisan dengan kertas stensilan
Berserah pada waktu
Akan kah engkau hilang tak berbekas
Ataukah lenyap tak bersisa
Atau diam tak bergeming dan lapuk lalu mati dimakan waktu
Atau terjatuh
Berharap ada yang menemukanmu
Untuk sekedar melirikmu
Atau sekedar tersenyum kepadamu
Atau sekedar melihatmu dan sekilas membacamu
Dan bolehlah berharap lebih
Ada yang menemukanmu, memungutmu
membaca isimu, tersenyum padamu dan memelukmu dengan hatinya
Karena baginya dirimu begitu mempesona
Cinta tak bisa berkata-kata
Cinta hanya diam
Cinta merana
Cinta menunggu
Menunggu yang tak ditunggu
Cinta menanti
Menanti yang tak dinanti
Cinta,
Maafkan ketika pada akhirnya
Dirimu yang sepi harus ku lipat rapi
Kusimpan didalam amplop
Kuselipkan dalam novel romansa picisan dengan kertas stensilan
Berserah pada waktu
Akan kah engkau hilang tak berbekas
Ataukah lenyap tak bersisa
Atau diam tak bergeming dan lapuk lalu mati dimakan waktu
Atau terjatuh
Berharap ada yang menemukanmu
Untuk sekedar melirikmu
Atau sekedar tersenyum kepadamu
Atau sekedar melihatmu dan sekilas membacamu
Dan bolehlah berharap lebih
Ada yang menemukanmu, memungutmu
membaca isimu, tersenyum padamu dan memelukmu dengan hatinya
Karena baginya dirimu begitu mempesona
Tidak ada komentar:
Posting Komentar